Rabu, 10 Oktober 2018

Dasar-dasar Desain Grafis

Dasar-dasar Desain Grafis

Secara sederhana, ada 2 (dua)Hasil gambar untuk dasar dasar desain grafis hal pokok yang harus Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen desain.
Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalam pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang harus Anda pegang, yaitu:

1. Line (Garis)
Garis adalah elemen dasar yang menyusun sebuah desain. Garis yang terdiri dari kumpulan titik-titik inilah yang menjadi penanda di mana kita membedakan antara satu obyek dengan obyek lain, serta memungkinkan audiens mencerna suatu pesan yang dikomunikasikan secara visual.
Garis bisa berupa garis lurus (straight line) atau garis lengkung (curved line). Dengan mendayagunakan garis, Anda bisa temukan berbagai posibilitas dalam desain yang Anda buat. Dan yang teristimewa, dalam desain vector, garis memainkan faktor yang sangat penting, karena obyek vector tak lain adalah obyek yang tersusun dari garis-garis.
Maka ingat selalu, jangan pernah meremehkan arti sebuah garis!
2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
Form atau bentuk adalah kumpulan garis-garis yang saling bersambungan yang membentuk suatu obyek tertentu. Obyek, atau kerap disebut shape, ini bisa berupa obyek geometris, seperti kotak, lingkaran, elips dan poligon, atau obyek bebas non geometris.
Ketika Anda membuat obyek, pada saat itu pula Anda membuat ruang (space). Ruang dalam desain bisa dibagi menjadi 2 (dua), yaitu ruang positif (positive space) dan ruang negatrif (negative space).
Yang dimaksud dengan ruang positif adalah ruang yang ada di dalam obyek yang Anda buat itu sendiri. Semisal Anda membuat obyek kotak, maka obyek kotak itulah yang kita sebut sebagai ruang positif.
Sedangkan ruang negatif (negative space) adalah ruang di luar obyek yang Anda buat, yang meliputi area kanvas tempat Anda mendesain.
Anda harus memperhatikan penggunaan positive space dan negative space ini, karena terkadang kekuatan sebuah desain sangat ditunjang oleh keseimbangan antara kedua jenis ruang ini.
3. Color (Warna)
Warna adalah elemen desain yang sangat penting, karena secara psikologis, manusia mengenali warna lebih dulu ketimbang bentuk atau teks. Bahkan jika warna yang dimaksud adalah hitam putih, atau monokrom.
Dalam desain grafis, terdapat banyak konsep mengenai warna dan bagaimana penggunaannya. Penulis hanya akan menyinggung 2 hal pokok mengenai warna yang musti Anda pegang, yang pertama adalah psikologi warna dan yang kedua adalah mode warna.
* Psikologi Warna
Psikologi warna berkaitan dengan persepsi manusia mengenai warna yang ada dan bagaimana pengaruh warna terhadap manusia.
Dalam pada ini, warna secara global dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu warna panas/hangat (warm colors), warna dingin/sejuk (cool colors) dan warna netral (neutral colors).
Warna panas/hangat mempunyai kemampuan untuk menstimulasi/merangsang persepsi manusia, menimbulkan nuansa kehangatan, arti penting, ketajaman, dan sebagainya. Warna-warna semacam ini sangat cocok digunakan untuk menarik perhatian atau memberi aksentuasi pada desain.
Yang masuk dalam kategori warna panas/hangat ini semisal merah, kuning, oranye dan varian dari ketiganya.
Contoh jelas dari penggunaan tipe warna ini adalah lampu lalu lintas warna merah digunakan untuk memperingatkan pengemudi agar berhenti (tanda larangan). Juga rambu lalu lintas umum menggunakan warna dasar kuning yang memberi peringatan dan menekankan penonjolan yang akan senantiasa nampak jelas meski berada di lingkungan yang padat.
Warna kedua, yaitu warna dingin/sejuk, sesuai namanya adalah warna-warna yang memberi nuansa kesejukan, kalem, keteduhan, dingin, kemantapan dan segala kualitas semacam ini. Warna yang masuk kategori ini antara lain, biru, hijau, ungu serta varian-variannya.
Warna dingin/sejuk umum digunakan sebagai background, atau warna isi area yang relatif luas, guna memberi kesan kelapangan, ketenangan, ketelitian dan sebagainya. Semisal pada bidang-bidang yang terkait dengan pengetahuan, teknologi, kesehatan, perbankan dan sebagainya.
Sedangkan kategori warna berikutnya adalah warna netral. Warna netral mempunyai keistimewaan mampu dipadukan dengan warna panas maupun dingin, dan umumny bermanfaat untuk menetralisir efek berlebih dari kedua tipe warna tersebut.
Banyak digunakan sebagai backgouind dan atau warna teks, warna netral ini misalnya adalah hitam, putih, dan varian abu-abu.
* Mode Warna
Mode warna adalah bahasan yang amat penting yang tak boleh Anda lewatkan, karena mode warna terkait dengan pengetahuan teknis bagaimana program desain grafis, dalam hal ini Adobe Illustrator menampilkan warna maupun mencetaknya.
Terdapat beragam mode warna yang digunakan oleh program desain untuk bisa menampilkan warna, namun ada 2 (dua) mode warna pokok yang musti Anda pegang. Kedua mode ini adalah mode warna RGB (Red-Green-Blue), dan mode warna CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black).
Dinamakan demikian mengacu pada komponen warna dasar yang dipadukan untuk menghasilkan ragam warna yang berbeda pada suatu desain. Mode RGB menggunakan 3 (tiga) komponen warna dasar, yaitu Red (merah), Green (hijau) dan Blue (biru). Sedangkan mode CMYK menggunakan 4 (empat) komponen warna dasar, yaitu Cyan (sian), Magenta (magenta), Yellow (kuning) dan Black (hitam).
Mengapa keduanya penting, karena masing-masing mode warna ini digunakan untuk dua kepentingan desain yang utama, yaitu mode RGB untuk tampilan di monitor—dan media elektronik lainnya–, sementara mode CMYK digunakan untuk mencetak desain pada media tertentu, seperti kertas dan sebagainya.
Jadi prinsipnya, gunakan mode warna RGB jika tujuan akhir desain Anda adalah untuk ditampilkan di komputer atau alat elektronik—umum disebut desktop publishing—sebaliknya gunakan mode CMYK jika tujuan akhir desain Anda adalah untuk kepentingan cetak.
Ok, simple bukan?
4. Type (Teks)
Elemen desain berikutnya yang tak kalah penting adalah teks. Teks, tentunya Anda sudah bisa membayangkan, yaitu huruf atau kumpulan huruf yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Tak hanya ide pesan yang disampaikan teks secara implisit yang perlu Anda pertimbangkan, namun juga tampilan teks secara visual pun musti mendapatkan perhatian.
Berbeda dengan penggunaan teks dalam kepentingan tata letak (layout) yang lebih menekankan fungsi teks sebagai media penyampai pesan—dalam hal ini content—maka dalam desain vector ini teks diperlakukan tak ubahnya obyek desain lainnya.
5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
Tekstur/Image adalah elemen yang bermanfaat memberi nuansa dan penekanan tersendiri pada obyek-obyek ilustrasi yang ada. Dengan penggunaan tekstur yang tepat, suatu makna bisa tersampaikan secara lebih efektif. Begitu pula pilihan image atau gambar yang cocok akan memberi nilai lebih pada suatu desain.
Setelah membahas sekilas mengenai elemen-elemen desain, sekarang kita akan bicara mengenai dasar-dasar desain. Sebenarnya, dasar-dasar yang dimaksud di sini adalah sekelompok guidelines yang sebaiknya Anda gunakan untuk memudahkan penyampaian pesan yang coba dilakukan melalui suatu desain.
Dasar-dasar desain ini banyak sekali jumlahnya dan senantiasa berkembang, dan tak hanya berlaku pada ranah desain grafis semata, namun juga ranah-ranah seni yang lain, seperti seni lukis, seni interior dan sebagainya. Berikut adalah beberap dasar-dasar desain yang sebaiknya Anda perhatikan seksama:
6. Balance (Keseimbangan)
Keseimbangan adalah suatu kualitas di mana sebuah desain terlihat mempunyai “bobot” yang setara antar elemen-elemen penyusunnya. Bayangkan saja desain sebagai kumpulan obyek-obyek, maka pekerjaan kreatif Anda sebagai desainer adalah menyusun bagaimana elemen-elemen tersebut bisa mencapai keseimbangan (equilibrium).
Prinsip keseimbangan ini bisa dicapai jika Anda bisa mendayagunakan potensi ekstrinsik dan intrinsik dari obyek-obyek bersangkutan. Semisal dengan mengatur persebaran, pemilihan bentuk, penataan warna dan sebagainya.
7. Contrast (Kontras)
Kontras lebih berkaitan dengan penekanan elemen tertentu terhadap elemen lain. Prinsipnya adalah negasi, di mana sebuah obyek akan terlihat jelas karena ada obyek lain yang menegasikannya (berkebalikan kualitas).
Kontras sangat diperlukan untuk memberi bobot pada desain, dan memberi arti lebih pada suatru obyek sehingga Anda bisa mengarahkan audiens untuk mencermati desain sesuai arti penting pesan yang ada di dalamnya.
8. Continuity (Kontinuitas)
Kontinuitas berkaitan dengan kualitas untuk mempertahankan kesamaan ide/nuansa dari obyek-obyek penyusun desain. Sehingga diharapkan audiens bisa memperoleh suasana yang sama dan tak kehilangan pagangan saat menjelajahi desain tersebut.
9. Repetition (Repetisi)
Repetisi atau pengulangan berkaitan dengan penggunaan obyek-obyek dengan tipe yang sama sebagai bagian penting dari desain. Seringkali penggunaan elemen-elemen secara repetitif terbukti efektif untuk menumbuhkan kesadaran (awareness) di benak audiens mengenai pesan yang dimaksud.
10. Unity (Kesatuan)
Sementara kesatuan adalah suatu kualitas akhir yang coba dicapai dalam sebuah desain, dimana meskipun desain tersebut terdiri dari beragam elemen yang berbeda, namun semuanya tetap berada dalam suatu kesatuan makna, yaitu satu pesan tertentu yang ingin dikomunikasikan oleh desainernya

sejarah dan jenis jenis mouse

Mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain keyboard. Mouse memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur berbentuk seperti ekor tikus.
Serta mempunyai sebuah fungsi utama yaitu menggerakkan kursor. Yang bergambar sebuah anak panah. Seperti yang anda lihat di depan monitor komputer anda. Atau dapat berubah-rubah jika melewati form tertentu, contohnya menjadi garis hitam vertikal ketika kamu mengetik di MS word atau nulis posting di blog. Selain itu juga memiliki fungsi lain yaitu memberi perintah yaitu klik kiri dan klik kanan.
PENGERTIAN MOUSE
Mouse, atau “Tikus” dalam istilah baku Bahasa Indonesia-nya, merupakan salah satu perangkat keras (hardware) dalam sebuah komputer, yang berfungsi sebagai alat input utama selain keyboard. Mouse dikategorikan sebagai sebuah Pointing Device (alat penunjuk/pemilih). Gerakan kursor di layar monitor mewakili pergerakan dari piranti mouse itu sendiri. Dengan mengarahkan kursor mouse pada icon/GUI (Graphic User Interface) tertentu, kemudian mengeksekusi perintah dengan cara meng-kliknya, seorang pengguna dapat menjalankan perintah tertentu pada program komputernya.
Mouse merupakan peralatan inputan yang berfungsi untuk menggerakkan pointer yang ada pada layar monitor untuk menjalankan suatu program atau icon-icon perintah yang ada pada layar monitor dengan cara melakukan klik kiri, klik kanan, double klik, drag and drop, ataupun scroll lock.
SEJARAH MOUSE
Mouse pertama kali ditemukan pada tahun 1963, oleh seorang penemu Amerika dari Stanford Research Institute, bernama Dr. Douglas C. Engelbart. Mouse yang pertama merupakan sebuah perangkat yang sangat sederhana. Terbuat dari kayu, memiliki satu tombol kecil di sebelah kanan atasnya, kemudian memiliki dua roda besi kecil di dalamnya. Saat itu, alat ini diberinama resmi “X-Y position indicator for a display system” (Indikator posisi X-Y untuk sebuah system tampilan). Karena bentuknya yang memiliki kabel panjang, dan menyerupai seekor tikus, alat ini kemudian dipanggil “mouse” (Tikus). Kursor di layar pun sebenarnya mempunyai nama “bug” (serangga). Tapi nama ini tidak menjadi terlalu populer.
Pada awalnya, Douglas mencoba untuk menemukan Pointing Device (Alat penunjuk) yang lain, seperti alat yang digerakkan oleh dagu atau hidung. Akan tetapi, mouse-lah yang dianggap paling sederhana dan paling mudah untuk digunakan.
Mengenai mouse ini, kemudian dikembangkan oleh perusahaan komputer Apple, Inc. (Pengembang system operasi Macintosh). Maka dari itu, Apple-lah yang akhirnya mendapatkan paten dari penggunaan mouse.
            Dilihat dari Jenis-jenis port  mouse, ada 4 macam mouse:
  1. Mouse Serial
    Mouse yang sudah jarang dipakai oleh masyarakat umum. Biasanya mouse ini digunakan pada komputer Pentium 1 dan Pentium 2.
  2. Mouse PS/2
    Mouse yang digunakan pada komputer Pentium 3 dan Pentium 4.
  3. Mouse USB
    Mouse yang sudah umum digunakan oleh masyarakat luas. Digunakan pada komputer Pentium 3 dan Pantium 4.
  4. Mouse Wirelless
    Mouse terbaru tanpa kabel. Kini Mouse Wireless sudah meluas dikalangan masyarakat.
Dilihat dari sensornya, ada 3 macam mouse :
1.     Mouse mekanik, yaitu mouse dengan sensor mekanik berupa bola karet/logam di sisi bawah mouse yang dapat berputar kesemua arah. Sensor mekanik tersebut mendeteksi arah putar bola dan menggerakkan pointer/kursor pada layar sesuai arah tersebut.
2.     Mouse optomekanik, sama dengan mouse mekanik tetapi menambahkan sensor optik untuk mendeteksi gerakan dari bola mouse.
3.     Mouse optik, menggunakan sinar laser atau sinar LED (Light Emitting Diode) untuk mendeteksi pergerakan mouse.
  1. MOUSE MEKANIK (Mouse Bola) 
         Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun 1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut. Pengembangan tipe ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari, yang popular antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkans aja.
  1.   MOUSE OPTOMEKANIK (Mouse Optikal)
Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya.
Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting diode) dan photo diode untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertamahanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru-abu-abu.
  1.   MOUSE OPTIK(Mouse Laser)
Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerjasama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena harganya yang masih mahal.
Cara kerja dari mouse itu sendiri yaitu dengan cara menggunakan pancaran sinar laser yang tak kasat mata-ada sih yang sedikit terlihat. Sinar laser yang dipancarkan bergerak mengikuti tangan pengguna. Sinar laser itu menghidupkan sistem sensor optik seperti pada mouse optik biasa. Ribuan gambar diambil dalam waktu satu detik untuk mengetahui pergerakan mouse. Koordinat yang dikirim mouse kemudian digunakan komputer untuk memosisikan pointer. Mouse laser punya keunggulan yang sama ketimbang mouse yang pakai bola. Kalau dibandingkan dengna mouse optik biasa, mouse laser punya keuntungan. Mouse laser bisa digunakan hampir di mana saja, termasuk di tempat di mana mouse optik sulit sekali dipakai, misalnya pada paha yang terbungkus celana jins. Mouse laser cocok sekali untuk dibawa bepergian bersama laptop karena orang tidak perlu membawa mouse pad, bisa dipakai dengan alas apapun dan (kalau nirkabel) tidak ribet dengan kabel.
Dari semua perkembangan mouse, yang tidak banyak berubah adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki tombol antara satu sampai tiga buah. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse saatini, yang didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah Wheel untuk mempermudah scrolling. Sementara itu, Apple memperkenalkan mouse satu tombol, yang tidak berubah hingga kini.
Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu menggunakan teknologi wireless seperti Infra Red, gelombang radio ataupun Bluetooth. Mouse wireless yang popular saat ini menggunakan gelombang radio ataupun Bluetooth. Sedangkan mouse yang menggunakan Infra Red kurang begitu popular karena jarak jangkauannya yang terbatas, selain itu juga kurang praktis karena antara mouse dan penerimanya tidak boleh terhalang.
     Berikut ini adalah beberapa fungsi mouse:
  1. Memasukkan perintah kepada komputer dimana cara kerja dari mouse ini adalah dengan cara menggeser – geser mouse di permukaan papan yang datar.
  2. Penggerak pointer untuk menunjukkan lokasi tertentu di layar monitor.
  3. Digunakan untuk melakukan kegiatan yang disebut dengan: klik (memilih item), double klik (membuka file), klik tahan dan geser / drag drop (memindahkan item) dan klik kanan (menampilkan pilihan menu perintah).
  4. Berfungsi untuk menggulung (scrolling) layar dengan menggunakan roda scroll.
  5. Mendeteksi gerakan 2 dimensi secara relatif terhadap posisinya sekarang.
  6. Membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat. Terlebih bagi kita yang sering melakukan aktivitas mengedit foto atau membuat desain.
  7. Memperbesar atau juga memperkecil tampilan worksheet.
  8. Mengaktifkan command button dan juga melakukan suatu aksi tertentu pada aplikasi.
  9. Untuk perintah yang tidak menyediakan menu shortcut, tombol kanan pada mouse berfungsi sebagai tombol enter.
  10. Mouse juga bisa berfungsi sebagai pengontrol perbesaran tampilan objek.
  11. Mouse juga mampu berfungsi melakukan konversi dan isntruksi ke dalam bentuk sinyal elektronik yang dapat dimengerti oleh komputer.

Jenis – jenis Headset

Secara umum orang – orang mengenal headset sebagai suatu alat untuk mendengarkan musik secara portable yang berbentuk kabel dengan 2 cabang diujungnya yang memiliki speaker kecil untuk dimasukan ke dalam telinga dan diujung lainnya dihubungkan dengan jack audio.
Berbagai macam jenis dan bentuk headset sering kita jumpai, namun tidak semua alat penyuara telinga tersebut dapat dikatakan headset. Berikut Jenis – jenis headset dan penjelasannya :

HEADSET


Seringkali kita salah kaprah dengan mengatakan semua alat penyuara telinga ini dengan sebutan HEADSET. Karena headset adalah gabungan antara Headphone dan microphone. Alat ini berbentuk seperti bando dengan speaker kecil berbentuk lingkaran di ujungnya dan di salah satu sisinya terdapat microfon kecil. Alat ini sering digunakan untuk keperluan komunikasi misalnya digunakan oleh seorang customer service.

HEADPHONE


Berbentuk seperti Headset, namun pada alat ini tidak terdapat microphone. Biasa digunakan untuk mendengarkan musik, namun tidak bisa digunakan sebagai alat komunikasi. Alat ini biasanya lebih portable dibandingkan Headset.

BACKPHONE

Alat ini sebenarnya sama saja dengan Headphone, namun penggunaanya saja yang sedikit berbeda. Alat ini tidak dilingkarkan diatas kepala namun dilingkarkan di belakang kepala. Alat ini lebih portable dibandingkan HEADPHONE dan biasanya digunakan untuk kegiatan olah raga.
EARPHONE
Earphone sendiri berbentuk lebih kecil daripada headphone ataupun headset. Cara menggunakannya juga berbeda yaitu tidak dilingkarkan di atas kepala seperti bando, namun dimasukan atau ditempelkan pada lubang telinga. Earphone sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. IEM (In Ear Monitor),merupakan earphone yang diujungnya menggunakan karet atau foam. Alat ini dimasukan sampai kedalam lubang telinga. Biasanya IEM bersifat Noise Isolating, yaitu jika dipakai maka suara disekitar kita tidak terdegar atau terdengar tapi terdapat reduksi hingga hampir tidak terdengar. Alat ini sangat cocok bagi penggemar musik yang menyukai tipe suara Bass.
2. EARBUD, merupakan earphone yang hanya menggunakan plastik keras dan penggunaanya hanya disangkutkan ke lubang telinga. Berbeda dengan IEM, alat ini tidak bersifat noise isolating. Alat ini biasanya digunakan bagi penggemar musik yang lebih mementingkan suara vocal daripada bass.
3. EARFIT, yaitu earphone yang penggunaanya dilingkarkan di sekitar daun telinga sebelum dimasukan ke dalam lubang telinga. Alat ini cocok digunakan untuk kegiatan olah raga karena Earfit tidak akan mudah terlepas dari telinga.
Itu tadi sebagian dari jenis – jenis headset yang ada. Mungkin masih banyak lagi aneka ragam bentuk dan macam headset, namun secara umum masyarakat menyebut semua alat itu dengan nama HEADSET. Terimakasih, semoga bermanfaat ðŸ™‚

Menggunakan proyektor untuk komputer atau smartphone Anda

Anda bisa memproyeksikan gambar dari komputer atau telepon pintar dengan menggunakan proyektor yang terpasang di dalam (built-in).
  1. Hubungkan jack PROJECTOR IN dari produk ini ke jack output HDMIdari perangkat lain menggunakan kabel HDMI (tersedia).
  2. Hadapkan lensa proyektor ke sebuah permukaan, seperti tembok, lalu tekan PROJECTOR.
  3. Pilih [Gambar dari Perangkat Eksternal] pada layar LCD.
  4. Pilih [Proyeksi] pada layar LCD.
    • Layar ini muncul saat pertama kali anda menggunakan proyektor yang terpasang setelah produk ini dihidupkan.
  5. Atur fokus gambar yang diproyeksi dengan menggunakan tuas PROJECTOR FOCUS.
    A: Tuas PROJECTOR FOCUS
    • Semakin jauh posisi produk ini dari tembok, layar akan menjadi semakin besar.
    • Anda dianjurkan meletakkan produk ini sekitar 0,5 m (jarak kira-kira) dari permukaan tujuan proyeksi.
  6. Pilih gambar yang ingin ditampilkan menggunakan komputer atau smartphone.
    • Untuk mematikan proyektor, tekan PROJECTOR.

Catatan

  • Anda hanya bisa mengoperasikan tuas PROJECTOR FOCUS saat sedang memproyeksikan gambar.

Petunjuk

  • Bila terminal peralatan yang terhubung tidak kompatibel dengan kabel HDMI (tersedia), gunakan adaptor plug HDMI (dijual terpisah). Untuk rincian, lihat juga petunjuk penggunaan yang tersedia bersama-sama dengan perangkat media eksternal.

Cara Mengedit Foto dengan Corel atau Photoshop

Cara Mengedit Foto dengan Corel atau Photoshop"

 Cara Mengganti Background Foto Dengan Corel Draw

Sebenarnya tidak cuma foto yang bisa kita rubah latar belakangya. gambar apa saja bisa kita ganti dan manipulasi sedemikian rupa agar terlihat lebih bagus. Di sini saya gunakan software Corel Draw X4 sebagai tutorial. Walaupun di sana banyak juga aplikasi lain semisal Photoshop untuk mengedit latar belakang sebuah gambar/foto. Baiklah, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 1. Buka program Corel Draw yang temen-temen sudah install

 2. Kemudian bukalah salah satu foto yang akan kita ganti background nya, dengan cara klik File >> Insert

3. Setelah foto sudah ada di lembar kerja corel draw kita, maka selanjutnya kita buka AplikasiCorel Photo-Paint yang sudah tersedia ketika kita menginstall Corel Draw. yaitu dengan cara Klik Aplication Launcer >> Corel PHOTO-PAINT

4. Setelah terbuka Aplikasi PHOTO-PAINT selanjutnya kita atur lembar kerja dengan meniadakan Background nya. Yaitu dengan mencentang "No Background"

5. Selanjutnya kita copy paste foto yang ada di Corel Draw ke lembar kerja PHOTO-PAINT.
 

6. Setelah foto sudah ada di lembar kerja Photo-paint, selanjutnya kita pilih tool "Magic Wand Mask Tool"

7. Lalu klik lah pada latar belakang yang berwarna merah. Maka akan terlihat garis putus-putus disekeliling foto.

8. Langkah selanjutnya kita pencet tombol Ctrl+X pada Keyboard dan Background merah pun hilang.

9. Jika Background sudah tidak ada, maka selanjutnya kita pindah fotonya ke dalam lembar kerjaCorel Draw semula dengan cara copy paste.

 
10. Silahkan ganti background sesuai keinginan kita. Bisa menggunakan Warna saja, atau berupa gambar.

11. Selesai.

Demikianlah tutorial sederhana ini, semoga bermanfaat.

Cara Edit Foto Di Photoshop Secara Mudah.

Memotret pada sebuah momen yang cepat membuat kita tidak bisa mengatur berbagai settingan exposure pada kamera. hasilnya seringa kali terjadi pada foto tidak sesuai dengan keinginan kita, yaitu menjadi gelap. Oleh karena itu kita harus tau cara edit foto di photoshop supaya hasil yang gelap bisa kita perbaiki.

Foto yang gelap membuat kesal, karena akan ada banyak detail yang akhirnya hilang, apalagi kalau bagian yang gelap adalah bagian di wajah, dan mungkin foto anda tidak akan dekenali, tetapi foto yang terlalu tarang juga tidak enak untuk dipandang. Pada tutorial ini Kuliah Desain akan memberikan tips cara mencerahkan foto yang gelap dengan Photoshop.

Tips kali ini sangatlah sederhana dan tidak ada yang rumit. Anda tidak perlu menggunakan plugin-plugin tambahan untuk melakukan cara edit foto di photoshop. mari kita ikuti langkah-langkahnya edit foto menggunakan photoshop, kemudian anda praktekkan pada foto anda.

Cara Edit Foto Di Photoshop Secara Mudah

Cara Edit Foto Di Photoshop

Cara Edit Foto Di Photoshop

Langkah 1

Buka gambar yang akan kita retouch melalui menu File > Open

Langkah 2

Buat Levels Layer Adjustment Layer > New Adjustment Layer > Levels.  Atur agar photo kelihatan lebih cerah.

Levels_Window

Langkah 3

Klik menu Image > Apply Image, Dan centang kotak opsi Invert. Tujuan Apply Image ini adalah untuk meminimalisir “overexposed” atau tingkat kecerahan/kontras yang berlebihan pada obyek gambar yang sudah cerah.

cwfx5u5d

Langkah 4

Buat Curves Layer Adjustment Layer > New Adjustment Layer > Curves. Untuk mendapatkan tingkat kecerahan dan kontras yang bagus, biasanya kita harus membuat sebuah kurva berbentuk “S”. Untuk contoh gambar yang kita gunakan di sini, saya memberi bentuk kurva seperti yang ada dalam gambar di bawah. Sehingga meskipun gambar terlihat lebih cerah dan kontras daripada gambar asli, tapi detail gambar masih tampak terlihat.

Curves

Untuk penggunaan Curves, sesuaikan dengan keadaan gambar yang ada. Kadang kita tidak memerlukan brightness dan contrast yang tinggi.

Macam-macam Drone dan Kegunaannya

Jangan ‘ngaku’ pecinta drone bila belum tahu apa fungsi dan macam-macam drone yang sering digunakan. Pada dasarnya, pengertian drone adalah...